Membuat Pupuk Sayuran Sendiri - Untuk perawatan tanaman sayuran organik di kebun anda, berikut ini cara membuat pupuk sayuran sendiri serta cara pengaplikasiannya. Untuk anda yang mengutamakan kesehatan keluarga, suka berkebun namun enggan menggunakan pupuk anorganik karena cenderung meninggalkan residu buruk pada tanaman serta lambat laun dapat merusak tanah; Beralihlah ke pupuk organik yang ternyata dibuat dari bahan-bahan alami, tidak meninggalkan residu buruk bagi tanah dan tanaman. Selain itu anda bisa membuat pupuk sayuran sendiri, sebelum itu simak dahulu penjelasan lengkap mengenai manfaat yang diberikan pupuk organik bagi tanaman sayuran dibawah ini.
Bahan Organik dalam Pupuk Organik & Manfaatnya
Anda dapat membuat pupuk sayuran sendiri dari bahan-bahan organik yang tersedia disekeliling anda, misalnya dari sampah rumah tangga (cangkang telur, susu basi, sisa sayuran yang tidak ikut dimasak, kulit buah-buahan, sisa nasi, tulang ikan, air kelapa & sampah organik lainnya) dan bisa juga dari bahan organik yang mudah ditemukan di pekarangan rumah (rumput liar, tanaman sisa panen, daun kering yg gugur, serbuk gergaji, pohon pisang, kotoran hewan, air kencing hewan, sabut kelapa, jerami, sekam dan bahan organik lainnya). Bahan-bahan organik tersebut dapat diolah hingga menjadi pupuk organik padat dan cair yang memenuhi syarat sebagai pupuk, baik sebagai sumber unsur makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) maupun mikro (Fe, Mn, Cu, dan Zn).
Namun jangan tergesa-gesa mencampurkan semua bahan organik untuk dijadikan pupuk karena setiap tanaman yang anda tanam membutuhkan unsur hara dominan yang berbeda-beda. Perlu dipahami bahwa tanaman sayur daun (kangkung, bayam, sawi, seledri, selada, dkk) lebih serakah dan menyukai unsur hara N (nitrogen) yang banyak anda dapatkan dari pupuk kotoran hewan, jerami, air kelapa & tumbuhan hijau; berbeda dengan tanaman sayur berumbi (wortel, bawang, kentang, lobak, dkk) atau berbuah (tomat, cabe, timun, terong, dkk) selain membutuhkan unsur hara N saat awal tanam, saat masa pembentukan bunga & buah / umbi juga membutuhkan banyak unsur hara P (fosfor) dan K (kalium) yang banyak didapat dari pupuk cair sabut kelapa, pupuk dari batang & bonggol pisang, buah & kulit buah, daun gugur / kering dan air kencing hewan.
Selain itu, anda tidak bisa mengaplikasikan bahan-bahan organik ke media tanam begitu saja karena bahan organik mentah harus dilengkapi dengan mikroorganisme pelarut pospat & kalium serta mikroorganisme yang mampu mengikat nitrogen. Jika tidak, bahan-bahan organik hanya akan membusuk, mencemari tanah, mendatangkan jamur / bakteri patogen & tidak memenuhi syarat sebagai pupuk sayuran. Karena itu, kombinasikanlah bahan-bahan organik yang anda miliki dengan pupuk hayati M-BIO, kemudian proses secara fermentasi selama ± 7 hari, setelahnya pupuk organik hasil fermentasi (PORASI) yang tidak kalah dengan pupuk anorganik bisa anda aplikasikan pada tanaman sayuran.
Membuat Pupuk Sayuran Sendiri & Cara Pengaplikasiannya
Membuat Pupuk Organik Cair untuk Sayuran
Bahan-bahan:
- Bahan-bahan Organik padat: 10 kg
- Bahan organik cair: 5 liter
- Gula merah / gula putih: 100 gr
- Air: 10 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 105 ml (7 tutup botol)
Pembuatan:
- Cuci bahan-bahan organik padat dari sisa santan / minyak dengan air bersih bila perlu.
- Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, air & gula di dalam ember / wadah yang bisa ditutup rapat hingga tercampur rata.
- Masukkan bahan-bahan organik yang sudah dicacah ke dalam larutan dan aduk kembali hingga bahan-bahan organik terendam dalam air, volume bahan organik setidaknya ⅓ dari volume keseluruhan, kemudian tutup rapat supaya proses fermentasi bekerja dengan sempurna
- Lakukan pengadukan larutan sehari sekali selama 7 hari, setelah itu pupuk cair untuk sayuran siap diaplikasikan.
Cara Pengaplikasian Pupuk organik cair untuk sayuran:
- Setiap satu liter pupuk organik cair harus dicampur dengan 5 - 10 liter air.
- Sebelum diaplikasikan, saring dahulu larutan pupuk cair agar sisa-sisa bahan organik yang tidak larut-- tidak terbawa ke dalam tangki sprayer.
- Kocorkan pupuk organik cair ini ke dalam lubang akar tanaman sayuran. Atau bisa juga disemprotkan ke tanaman dan atau di atas tanah menggunakan sprayer.
- Untuk tanaman hidroponik, pupuk organik cair ini bisa dicampur dengan media air dan/atau disemprotkan pada tanaman.
- Bahan organik yang tidak larut / hasil saringan pupuk cair ini memiliki kandungan yang kurang lebih sama, bisa dipakai sebagai pupuk padat untuk tanaman sayuran.
Membuat Pupuk Organik Padat untuk Sayuran
Bahan-bahan:
- Bahan Organik: 100 kg
- Dedak / bekatul / serbuk kayu: 5 kg
- Gula merah / gula putih: 100 gr
- Air: ± 5 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 105ml (7 tutup botol)
Pembuatan:
- Cuci bahan-bahan organik dari sisa santan / minyak dengan air bersih bila perlu.
- Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air di dalam wadah hingga tercampur rata
- Campur rata bahan-bahan organik yang sudah dicacah menggunakan sekop.
- Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tsb mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
- Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung.
- Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali.
- Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
- Setelah ± 7-10 hari fermentasi, pupuk padat untuk sayuran siap diaplikasikan.
Cara Pengaplikasian Pupuk padat untuk sayuran:
- Pupuk padat ini bisa langsung ditebarkan di atas lahan pada saat pengolahan tanah / membuat bedengan, kemudian dicampur dengan tanah secara merata.
- Takaran pupuk padat untuk sayuran berkisar antara 5 - 10 ton/ha, tergantung pada komoditas tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Untuk tanaman sayuran dalam pot / polybag, 1 sekop Pupuk padat : 2 sekop media tanam (tanah / sekam / dll).
Keunggulan Manfaat Pupuk Hayati M-BIO dalam Membuat Pupuk Sayuran Sendiri
Isi 1 Liter/jerigen untuk 1 ton bahan organik |
Pupuk Hayati M-BIO adalah Pupuk Biofertilizer yang dibuat dari formula khusus dengan kandungan mikroba majemuk menguntungkan diantaranya: Azotobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp. Juga mengandung berbagai hormon perangsang tumbuh seperti Auksin, Giberelin, Sitokinin dan enzim sebagai senyawa bioaktif untuk pertumbuhan tanaman. Asal dikombinasikan dengan pupuk organik, M-BIO merupakan pupuk yang dapat digunakan sebagai alternatif dari penggunaan pupuk kimia.
Pupuk hayati M-Bio bukanlah pupuk biasa yang secara langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah, namun bekerja melalui aktifitas mikroorganisme yang terdapat dalam M-BIO. Pupuk hayati M-BIO mampu menambat Nitrogen dari udara, menguraikan Phospat dan Kalium yang tedapat dalam tanah sehingga molekul senyawa Phospat atau Kalium yang besar tsb diuraikan menjadi senyawa Phospat dan Kalium sederhana, yang bisa diserap oleh tanaman sayuran. Berikut ini kelebihan dari pupuk sayuran yang dikombinasikan dengan pupuk hayati M-BIO:
- Memperbaiki kesuburan tanah
- Meningkatkan efisiensi pemupukan yang berkelanjutan & mengingkatkan hasil panen.
- Tidak menyebabkan kerusakan tanah dan sayuran walaupun digunakan sesering mungkin.
- Mengandung Giberelin atau asam giberelat (GA), yaitu hormon perangsang pertumbuhan tanaman untuk memicu munculnya bunga dan pembungaan yang serempak.
- Kandungan alkohol yang dihasilkan berfungsi untuk sterilisasi pada tanaman, yaitu mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba pengganggu pada tumbuhan terutama pada daun dan batang, seperti bercak daun, jamur dan spora organisme penyakit.
Tak hanya itu, apabila anda membuat pupuk sayuran sendiri yang dalam proses pembuatannya dikombinasikan dengan pupuk hayati M-BIO, pupuk yang dihasilkan terbukti mampu menyediakan C-organik dalam jumlah cukup banyak, yang mempunyai fungsi yaitu:
- Fisika: memperbaiki struktur tanah, memperbaiki aerasi tanah, meningkatkan daya penyangga air tanah, menekan laju erosi.
- Kimia: menyangga dan menyediakan hara tanaman, meningkatkan efisiensi pemupukan, menetralkan sifat racun Al dan Fe.
- Biologi: sumber energi bagi jasad renik / mikroba tanah yang mampu melepaskan hara bagi tanaman.
DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin
*(( Membuat Pupuk Sayuran Sendiri ))*
Posted by: Agen Resmi M-BIO